Kata-kata Mutiara dan Motivasi - Jiwa sepertilah sebuah ladang, yang harus disirami oleh tetesan hujan
hikmah dan nasehat, sehingga tidak gersang serta tandus. Betapa merananya
jiwa-jiwa yang gersang, karena sesungguhnya jiwa yang tandus tak akan mampu
merasakan arti kebahagiaan dan merasakan inti kehidupan.
Jika kita melihat padang pasir yang tandus, terbalut
debu-debu duniawi yang menutupi cahaya sejati jiwa, maka kita akan mengerti,
betapa nasehat dan kata kata mutiara untuk mengingatkan arti kehidupan kita
sangat dibutuhkan. Berikut ini adalah beberapa kata mutiara yang untuk
direnungkan di dalam hati dan jiwa;
Kehidupan itu sebenarnya berada diantara dua hal yang sangat menakutkan,
yaitu dosa-dosanya di masa lalu, yang ia
tak tahu apa yang akan diperbuat Allah atasnya kelak, dan sisa umurnya yang ia
tak tahu apa yang akan terjadi.
Bodohkah kita?
Saat kita begitu memperdulikan makanan jasmani yang masuk kedalam diri kita,
menolak dan berpantangan masuk kedalam perutnya terhadap makanan yang mampu
merusak tubuh, namun membiarkan masuk makanan-makanan rohani yang bisa merusak
jiwa.
Sesungguhnya
dihari ketika semuanya diciptakan berpasangan, maka dipasangkanlah kemalasan
dengan kelemahan, dan dari keduanya lahirlah kemelaratan.
Saat kita takut
akan sakitnya panas api, kenapa kita membiarkan bara api kemarahan dan
kebencian menyakiti jiwa kita?
Jauhkan dirimu
dari hutang, karena hutang membuat hati resah di malam hari, dan membuat rendah
diri di siang hari.
Jangan sibukkan
hati kalian dengan duka cita masa lalu, karena dengan itu kalian akan
kehilangan keceriaan dan kebahagiaan di masa depan.
Kecerobohan dan
ketergesa-gesaan adalah sebuah penyakit jiwa, karena mereka akan segera
merasakan penyesalannya.
Sesungguhnya
Allah menurunkan kekayaan, kekuasan dan bencana sebagai ujian bagi orang-orang
yang mau berpikir. Namun kekayaan, kekuasaan dan bencana akan menjadi musibah
bagi orang-orang bodoh dan keras hati.
Meminta kepada
orang lain adalah penistaan dalam kehidupan, merusak kebersahajaan, merendahkan
martabat manusia, dan merupakan bentuk kemiskinan yang diberikan manusia pada
dirinya sendiri.
Orang bijaksana
bukanlah orang yang mampu menghentikan perang dua negara, bukanlah orang yang
mampu meredakan hati segerombolan manusia yang tengah dibakar api amarah, namun
orang bijaksana adalah orang yang mampu menempatkan segala sesuatu di tempat
yang semestinya.
Jadilah seperti
sebuah pohon kurma, yang apapun setiap bagian darinya adalah selalu memberikan
manfaat dan keuntungan.
Ada enam hal yang
tidak ada pada diri orang-orang yang dikasihi Allah : kekerasan hati, keluh
kesah, kekakuan, kedengkian, dusta dan ketidakadilan.
Ketika kalian
melihat seseorang mencari-cari dosa orang lain dan meributkannya, namun
melupakan dosanya sendiri, ketahuilah bahwa orang tersebut tengah berada dalam
hukuman Allah.
Belum ada didunia
ini kepastian tanpa sedikitpun keraguan seperti hal nya Kematian. Namun begitu
banyak manusia yang ragu-ragu dan lupa bahwa hal itu akan segera menimpa
dirinya, tanpa pemberitahuan, cepat.. atau lambat.
Bunga yang indah
hanya tumbuh diatas tanah yang lembut, bukan diatas batu. Begitu pula ilmu dan
kebijaksanaan, hanya tumbuh dihati orang-orang yang merendahkan diri, bukan di
hati orang-orang yang congkak dan keras hati.
Lidah adalah
ukuran untuk menilai kesombongan dan kebodohan, dan timbangan untuk mengetahui
kecerdasan dan kebijaksanaan seseorang.
Bersyukurlah jika
hal ini terjadi pada hati anda : anda merasa bahagia saat mengerjakan amal
baik, dan anda merasakan kegelisahaan saat mengerjakan perbuatan buruk. Itu
menandakan bahwa hati anda masih hidup dan anda masih disayangi oleh Allah
Sumber: www.poztmo.com
0 comments:
Post a Comment