HARDIKNAS 2017, Mirisnya Euforia Kelulusan
(Raport Merah Pendidikan Indonesia)
(Raport Merah Pendidikan Indonesia)
Oleh
Satrio Utama Nopenri
![]() |
Instagram's Pic |
EDUKASI – Hari Pendidikan
Nasional (Hardiknas). Kilas sejarah Hardiknas tidak luput dari seorang Tokoh
Pendidikan yakni Ki Hajar Dewantara atau lebih dikenal sebagai Bapak Pendidikan
Indonesia. Ki Hajar Dewantara merupakan pahlawan Nasional yang sangat
dihormati, lahir dari keluarga kaya Indonesia pada masa Kolonialisme Belanda,
ia dikenal sebagai tokoh pemberani yang menentang kebijakan pendidikan
pemerintah Belanda, pada masa itu Belanda hanya memperbolehkan anak-anak
kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam pendidikan.
Akibat dari tindakan
penentangan yang Ia lalukan, akhirnya ia diasingkan ke Belanda, selanjutnya
mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah
pulangnya ke indonesia. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia
Pendidikan Indonesia, maka pemerintah indonesia menetapkan tanggal kelahirannya
sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Hardiknas merupakan momentum
untuk mengingat perjuangan yang telah
dilakukan Oleh Bapak Pendidikan Kita, tanpa perjuangan beliau mungkin
Pendidikan Indonesia akan tetap sama seperti Pendidikan pada masa Kolonialisme,
tidak akan ada orang yang miskin bisa mengenyam pendidikan. Berkat beliau tidak
ada kasta dalam pendidikan, siapapun berhak mengenyam pendidikan baik kaya ataupun
miskin. Selain itu Hardiknas juga bisa dijadikan sebagai momentum mengevaluasi
serta meningkatkan mutu Pendidikan Indonesia.
![]() |
Instagram's Pic |
Peringatan Hardiknas Selasa,
2 Mei 2017 cukup menarik karena bertepatan dengan pengumuman kelulusan Siswa MA/SMA/SMK.
Tetapi Juga miris dan memprihatinkan, seperti biasa kelulusan siswa diwarnai
dengan aksi corat-coret seragam, konvoi-konvoi, dan sebagainya. Aksi tersebut dilakukan
sebagai Ekspresi kegembiraan dan rasa syukur atas kelulusan yang diraih. Pemandangan
yang tak asing lagi karena sudah merupakan acara tahunan, entah sejak kapan
tradisi tersebut itu ada.
![]() |
Youtube |
![]() |
Instagram's Pic |
Kenapa Miris dan
Memprihatinkan? Karena Euforia tersebut diwarnai dengan aksi Tawuran antar
pelajar yang tengah merayakan kelulusan sebagaimana telah diberita diberbagai Media
(Pelajar Klaten), Aksi Kebut-kebutan, Pesta Miras, Narkoba serta Pergaulan
Bebas (Sex Bebas). Para Pelajar telah salah kaprah dalam memaknai arti
kelulusan. Perayaan seperti ini juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, hal
ini merupakan PR dan Juga RAPORT MERAH DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA. Tujuan
Pendidikan Nasional tidak lain adalah Menjadikan Manusia Beriman dan
Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak Mulia, Sehat, Berilmu, Cakap, Kreati, Mandiri dan Menjadi Warga Negara
yang Demokratis serta Bertanggung Jawab (UU No. 20 Tahun 2003).
Apa yang terjadi pada saat
Euforia Kelulusan bertepatan dengan Peringatan Hardiknas sungguh sangat miris
dan memprihatinkan, serta menjadi Aib bagi Dunia Pendidikan Indonesia. Tujuan
Pendidikan Kita tentu belumlah tercapai, serta sangat jauh dari kata BAIK,
untuk itu kedepan kita harus sama-sama berjuang baik Pemerintah, Pendidik,
Orang Tua serta Masyarakat pada Umum untuk membenahi Pendidikan kita yang
terbilang BURUK saat ini.
Untuk Euforia Kelulusan masa
yang mendatang, kita bisa mengantisipasi dengan mengadakan Acara Istighosah,
Khotamul Qur’an, Yasinan, Berbagi Seragam, Aksi sosial, dan sebagainya. Semoga
di masa mendatang akan lahir Generasi-genarasi yang diharapkan Pendidikan Nasional
kita. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Dunia Pendidikan, Edukasi, Euforia Kelulusan, Foto Kelulusan UN, Galeri, Galeri Foto, Hardiknas, Pendidikan Indonesia
nauzubillah, semoga anak2 saya dan generasi selanjutnya adalah generasi yang shalih.
ReplyDeleteaamiin ya Allah Semoga kita dikaruniani generasi yang Sholih dan Sholihah.. ^_^
DeletePerlu perbaikan secara menyeluruh untuk memperbaiki generasi ini.
ReplyDeleteBener banget tu sobat, kita harus sama-sama bahu membahu membangun generasi bangsa ini.. :D
DeleteIni memang problem kita bersama, kita harus saling bahu membahu untuk membenahi pendidikan bangsa ini. Semoga kedepan kita bisa lebih baik lagi dan dapat melahirkan generasi yang bermoral, berakhlak mulia dan berwawasan luas
ReplyDelete