Kemujizatan Al- Qur'an : Biologi

Kemujizatan Al- Qur'an : Biologi 
Oleh
Satrio Utama Nopenri

Kemujizatan Al- Qur'an : Biologi



Artikel Sebelumnya: Kemujizatan Al-Qur'an | Geografi


Welcome to Mata Air Ilmu | Center of Excellence


Fungsi Otak Manusia
Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka[1].
Mengapa Al-Qur'an menjelaskan tentang bagian depan kepala sebagai dusta dan dosa? Adakah hubungan antara bagian depan kepalan dengan dusta dan dosa? Pada bagian depan kepala kita terdapat prefrontal area pada cerebru[2]. Menurut para Fisiologi[3], dalam sebuah buku yang berjudul Essentials of Anatomy dan Physiology menjelaskan mengenai fungsi area ini; Motivasi dan wawasan untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi pada anterior pada Frontal lobes, yakni prefrontal area. Inilah daerah cortex asosiasi, buku tersebut juga menjelaskan, dalam kaitannya dengan kegiatan dalam motivasi, prefrontal area juga diperkirakan sebagai fungsional agresi.

Dengan demikian, area cerebrum ini bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan, motivasi dan memulai perbuatan baik dan berdosa, dan juga bertanggung jawab dalam menceritakan kebohongan dan berbicara benar[4]. Dapat dipahami bahwa bagian depan kepala sebagai dusta dan dosa ketika seseorang melakukan dosa, sebagaimana yang dinyatakan didalam Al-Qur'an, "(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." Para ilmuwan baru menemukan fungsi-fungsi prefrontal area pada abad modren. Sedangkan Al-Qur'an 14 abad yang lalu telah memberitakannya.

Emrio Manusia

Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik[5].

Surah Al-Mu'minuun ayat 12-14 di atas menjelaskan bagaimana proses atau tahap-tahap pertumbuhan embrio manusia, dan tahapan embrio manusia yang digambarkan oleh ayat di atas sangat sesuai dengan embriologi modern. Ahli embriologi terkemukan Prof. Keith L. Moore[6], dalam bukunya mengenai embriologi modern dan dalam sebuah presentasinya di Toronto, mengenai embrio manusia. Penjelasannya itu sedikit menimbulkan kegemparan di kanada, ia menyebutkan bahwa beberapa tahap embrionik pada manusia sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an. Apa yang dia kemukkan itu dimuat di halaman depan, dibeberapa surat kabar, Kanada.

Setelah persentasinya Prof. Keith L. Moore, ditanya oleh seorang reporter, " Bagaimanakah anda menjelaskan informasi dalam Al-Qur'an ini?" Prof. Kieth L. Moore menjawab, "Itu semua hanya dapat dijelaskan oleh wahyu Illahi[7]."

Jenis Kelamin

Dan bahwasanya dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. Dari air mani, apabila dipancarkan[8].
Fakta bahwa spermalah yang menentukan jenis kelamin anak baru-baru ini saja diketahui melalui ilmu pengetahuan modern seperti genitika dan biologi molukuler. Implikasi dalam Al-Qur'an mengenai penentuan jenis sangat menakjubkan, karena ia menunjukkan bahwa air manilah yang menentukan jenis kelamin anak. Dua dari empat puluh enam Kromosom yang menentukan jenis kelamin anak[9].

Kromosom pria dilambangkan sebagai XY dan wanita XX. Sewaktu ovulasi kromosom wanita terbelah, masing-masing menjadi satu kromosom X. Dipihak lain, sebagian sperma membawa kromosom X, sedangkan sebagian lainnya membawa kromosom Y. Jika kromosom X sperma bergabung dengan kromosom X sel telur, maka jenis kelamin anak yang lahir adalah wanita, dan jika yang bergabung adalah kromosom Y pria dan kromosom X wanita, maka jenis kelamin keterunan mereka adalah laki-laki[10].

Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita. Informasi ini, yang telah disiratkan Al-Qur'an lebih dari 1400 tahun lalu, dan diketahui baru-baru ini. Selama berabad-abad, wanita disalahkan kerena dianggap penentu jenis kelamin anak yang dilahirkannya. Penemuan ilmu pengetahuan modern telah menjelaskan dan membenarkan kejadian menakjubkan ini (Al-Qur'an), sembari mematahkan keyakinan yang menimpakan kesalahan pada wanita.

Manfaat Air Susu Ibu (ASI)

Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu[11].
Air susu ibu merupakan makanan sempurna yang mengadung berbagai zat makanan yang sangat diperlukan oleh bayi, sehingga metabolisme tubuhnya bisa berjalan lancar dan perkembangan badannya berlangsung dengan baik[12]. Susu buatan yang tersebar di berbagai tokoh, para ilmuwan berdasarkan penelitian yang mereka lakukan menegaskan, bahwa susu buatan mustahil dapat mengantikan fungsi susu murni (ASI)[13]. Susu buatan juga tidak aman dan memiliki kemungkinan untuk mengandung bahan-bahan yang dapat mengakibatkan kerusakan sel tubuh[14].

Berdasarkan beberapa penelitian, menyimpulkan bahwa pemberian murni (ASI) kepada bayi, merupakan dasar bagi perkembangan bayi, sehingga mereka dapat tumbuh secara alami. Adapun masa ideal untk menyusui mereka adalah dua tahun atau kurang sedikit, dimana masa menyusui ini, tidak boleh dipercepat atau dikurangi, karena bisa menggangu pertumbuhan sel[15].

Al-Qur'an telah menyebutkan masa ideal bagi penyusuan bayi "Dan menyapihnya dalam dua tahun" (Luqman: 14). Pernyataan Al-Qur'an ini sangat sesuai dengan penelitian modern yang dilakukan oleh para ilmuwan.

Sidik Jari

Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?Bukan demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna[16].
Sidik jari tidak banyak arti untuk manusia sebelum seseorang berkebangsaan inggris bernama Genn Ginsen (1856), menemukan bahwa pola garis di ujung jari manusia adalah sesuatu yang unik bagi individu[17]. Pada tahun 1880[18], sidik jari dijadikan metode ilmiah untuk melakukan identitas setelah diadaakannya penelitian oleh Sir Francis Golt, tak seorang pun di dunia ini yang memiliki pola sidik jari yang sama, bahkan pada kembar identik. Kartu identitas ini tidak dapat dipalsukan.

Terungkapnya fakta bahwa pola garis diujung jari adalah semacam kartu identitas membantu polisi untuk menemukan pelaku kejahatan[19]. Pada saat Al-Qur'an diturunkan 1400 tahun lalu, tidak seorang pun yang menganggap istimewa ujung jari (sidik jari), tetapi Allah lah yang menekankan pentingnya sidik jari tersebut dalam surah Luqman ayat 14.

FootNote:

[1].Al-Alaq: 15-16
[2]. MD. Anisur Rahman, op. cit., h. 177.
[3].Lihat, Ibid., h. 177-178
[4].Ibid
[5].Al-Mu'minuun ayat 12-14
[6]. MD. Anisur Rahman, op. cit., h. 221-222.
[7].Ibid., h 123.
[8].Al- Najm ayat 45-46
[9]. Caner Taslaman, op. cit., h.195.
[10].Ibid., h. 195-196
[11].Luqman ayat 14
[12]. Dr. Abdul Basith Al-Jamal dan Dr. Daliya Shiddiq Al-Jamal, op. cit., h. 107.
[13].Ibid
[14].Ibid
[15].lihat, Ibid., h. 109.
[16].Al-Qiyaamah ayat 3-4
[17]. Caner Taslaman, op. cit., h. 210.
[18].Lihat, MD. Anisur Rahman, op. cit., h. 226.
[19]. Caner Taslaman, loc. cit.


Thanks You For Visiting | Jangan Lupa Comment ya....!
 
Share on Google Plus

About Unknown

Satrio Utama Nopenri (Rio Anderta)
Kontak:
FB: https://www.facebook.com/RioAnderta
Twitter: @Anderta
Instagram: rioanderta
Email: rioanderta90@gmail.com

0 comments:

Post a Comment