Cita Rasa Kuliner Khas Bumi Rafflesia-Bengkulu


Cita Rasa Kuliner Khas Bumi Rafflesia-Bengkulu

*Satrio Utama Nopenri

Cita Rasa Kuliner Khas Bumi Rafflesia-Bengkulu
Welcome to Mata Air Ilmu | Center of Excellence


Kuliner Khas Bengkulu Setiap daerah yang berada di belahan bumi Nusantara memiliki corak atau warna tersendiri. Menariknya, corak yang terbentuk itu bukan hanya dipandang dari satu sisi saja. Sisi yang dimaksud, salah satunya dari jenis masakan yang kemudian menjadi makanan khas suatu daerah. Dengan kata lain, dari jenis makanan khas itu, suatu daerah bisa dikenal oleh masyarakat luas. 


Bagar Hiu


Cita Rasa Kuliner Khas Bumi Rafflesia-Bengkulu

Seperti namanya, masakan ini berbahan dasar ikan hiu. Pada umumnya hiu yang digunakan adalah ikan hiu jenis punai atau jenis hiu tanduk dengan cita rasa yang tidak terlalu amis serta berkulit lembut. Masakan Bagar Hiu ini terbuat dari bahan daging hiu, cengkeh, ketumbar bulat, cabai, pala, kayu manis, lengkuas, asam jawa, bawang putih dan bawang merah serta kelapa goreng untuk mengentalkan bagar hiu. 

Pendap

Cita Rasa Kuliner Khas Bumi Rafflesia-Bengkulu

Masakan Pendap terbuat dari bahan bawang putih, cabai, kencur yang kemudian dicampur dengan kelapa muda. Setelah itu campuran tadi dibungkus dengan daun talas. Setelah itu dimasukkan sepotong ikan dan direbus hingga sampai 8 jam.  

Tempuyak

Cita Rasa Kuliner Khas Bumi Rafflesia-Bengkulu

Masakan tempoyak merupakan kuliner khas tiga daerah yaitu Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Tempoyak terbuat dari fermentasi durian.

Gulai Kemba’ang


Cita Rasa Kuliner Khas Bumi Rafflesia-Bengkulu

Gulai kemba’ang ini dikenal sebagai masakan khas kabupaten Muko-Muko. Gulai kemba’ang dibuat dari iga sapi dengan racikan bumbu tentunnya. Gulai kemba’ang merupakan menu khusus yang biasanya sering dibuat pada bulan puasa atau lebaran. 

Lemea

Cita Rasa Kuliner Khas Bumi Rafflesia-Bengkulu

Hampir mirip dengan tempoyak yaitu makanan hasil fermentasi. Lemea dianggap sebagai makanan khas daerah Rejang. Lemea terbuat dari adonan rebung yang dicincang serta digabungkan dengan ikan air tawar. Setelah itu adonan tersebut disimpan dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang serta ditutup rapat sekurang-kurangnya tiga hari sebagai wujud sistem fermentasi.

Thanks You For Visiting | Jangan Lupa Comment ya....!
Share on Google Plus

About Unknown

Satrio Utama Nopenri (Rio Anderta)
Kontak:
FB: https://www.facebook.com/RioAnderta
Twitter: @Anderta
Instagram: rioanderta
Email: rioanderta90@gmail.com

2 comments: