Generasi yang Terasing ; Generasi yang Beruntung


 Generasi yang Terasing
Generasi yang Beruntung

Generasi yang Terasing ; Generasi yang Beruntung


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ جَمِيعًا عَنْ مَرْوَانَ الْفَزَارِيِّ قَالَ ابْنُ عَبَّادٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ عَنْ يَزِيدَ يَعْنِي ابْنَ كَيْسَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ


“ Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Marwan al-Fazari, Ibnu Abbad berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan dari Yazid -yaitu Ibnu Kaisan- dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing." (HR. MUSLIM)

"Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing." Islam pada mula adalah asing dan memang demikian asingnya bagi masyarakat arab, di mana Islam membawa ajaran yang amat berbeda dengan apa yang telah masyarakat arab lakukan pada waktu itu. Islam membawa kebenaran dan akan memberantas penyimpangan-penyimpangan yang mereka lakukan. Benar- benar asing Islam itu karena membawa kebenaran dan yang ada pada diri mereka adalah kebathilan. Jika kita analogikan; kita pergi ke suatu desa atau pemukiman yang primitif/terbelakang dan kita membawa sesuatu yang baru dan mereka tidak mengenal itu sebelumnya, maka bagi mereka apa yang kita bawah itu amatlah asing, dan akan ada penolakan dari mereka.


Seperti itulah Islam pada mulanya datang pada masyarakat arab dimana Islam membawa kebenaran (al-haq) dari rabb semesta alam, mengajak pada mereka akan Tauhid (pengesaan) yakni menyembah Allah SWT sebagai tuhan yang ESA, dan memberantas semua penyimpangan dan keburukan-keburukan yang telah mendarah daging pada diri mereka. Asing dan amat asing.

"Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing,”  Dan Islam akan kembali dalam keadaan asing sebagaimana mulanya ia datang. Hari ini, pada abad modern itu Islam –Ajaran Islam yang sesungguhnya- begitu asing bagi pemeluknya sendiri, dimana pemeluknya asing akan kebenaran ajarannya, asing dalam mengamalkan Ajaran, semua tentang islam begitu asing (tidak dikenal). maka beruntunglah orang-orang yang terasing”  menjadi pertanyaan kita semua, siapakah mereka yang beruntung itu??? Jawaban pertanyaan ini terdapat dalam riwayat lainnya;


حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الْهَيْثَمُ بْنُ خَارِجَةَ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي فَرْوَةَ عَنْ يُوسُفَ بْنِ سُلَيْمَانَ عَنْ جَدَّتِهِ مَيْمُونَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَنَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا ثُمَّ يَعُودُ غَرِيبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ الْغُرَبَاءُ قَالَ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُحَازَنَّ الْإِيمَانُ إِلَى الْمَدِينَةِ كَمَا يَحُوزُ السَّيْلُ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيَأْرِزَنَّ الْإِسْلَامُ إِلَى مَا بَيْنَ الْمَسْجِدَيْنِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا

 “Telah menceritakan kepada kami Abdullah berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Al Haistami bin Kharijah berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ayyas dari Ishaq bin Abdullah bin Abu farwah dari Yusuf bin Sulaiman dari neneknya Maimunah dari Abdurrahman bin Sannah sesungguhnya telah mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Islam datang dalam keadaan asing lalu akan kembali asing sebagaimana bermula, maka beruntunglah orang yang asing". Ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang asing itu?" Beliau menjawab, "Orang-orang yang berbuat baik jika manusia telah rusak. Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sungguh iman itu akan masuk ke Madinah sebagaimana masuknya cairan. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh Islam akan bersatu ke tempat antara dua masjid ini sebagaimana kembalinya ular ke lubangnya."(HR. AHMAD)

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْإِسْلَامَ بَدَأَ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ قَالَ قِيلَ وَمَنْ الْغُرَبَاءُ قَالَ النُّزَّاعُ مِنْ الْقَبَائِلِ


 “Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Waki' telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy dari Abu Ishaq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Islam muncul pertama kali dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing." Abdullah berkata, "Dikatakan, "Siapakah orang-orang yang terasing itu?" beliau menjawab: "Orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah (yang sesat)." (HR. IBNUMAJAH) 


maka beruntunglah orang-orang yang terasing Mereka adalah  "Orang-orang yang berbuat baik jika manusia telah rusak” (HR. Ahmad) , "Orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah (yang sesat)" (HR. Ibnu Majah).


Merekalah generasi terasing yang beruntung, mereka yang tetap istiqomah (konsisten) mengamalkan dan mengajarkan Islam dan membebaskan diri dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Qur’an dan Sunnah. Mereka menjadi asing karena kebaikan dan kebajikan yang dilakukan dan Rabb telah mencatat mereka sebagai orang yang beruntung, dan akan mendapatkan tempat yang mulia di sisinya yaitu Jannah.


Semoga kita semua termasuk golongan yang beruntung, terasingkan karena Kebenaran.
Wallahu'alam

Sumber: Lidwa Pusaka i-Software - Kitab 9 Imam Hadist

 
Share on Google Plus

About Unknown

Satrio Utama Nopenri (Rio Anderta)
Kontak:
FB: https://www.facebook.com/RioAnderta
Twitter: @Anderta
Instagram: rioanderta
Email: rioanderta90@gmail.com

2 comments:

  1. Memang benar bahwa datangnya Islam itu pada mulanya asing, seperti apa yang pernah diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

    “Sesungguhnya Islam itu pada mulanya datang dengan asing (tidak umum), dan akan kembali dengan asing lagi seperti pada mulanya datang. Maka berbahagialah bagi orang-orang yang asing“. Beliau ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing itu ?”. Beliau bersabda, “Mereka yang memperbaiki dikala rusaknya manusia”. Dan di lain riwayat beliau ditanya (tentang orang-orang yang asing), beliau menjawab, “Yaitu orang-orang yang menghidup-hidupkan apa-apa yang telah dimatikan manusia daripada sunnahku”.
    [HR. Muslim, Ibnu Majah dan Thabrani]

    “Bada-al Islaamu ghariiban wa saya’uudu kamaa bada-a ghariiban” (Datangnya Islam itu asing dan akan kembali asing seperti datangnya.) Sebagai akibatnya orang yang mengamalkan ajaran Islam akan terasing di tengah-tengah masyarakatnya sendiri. Mereka merasa terasing, terpinggirkan dan terkucilkan.

    Akan tetapi Rasulullah SAW menggembirakan orang-orang yang terasing: “Fatuubaa lighuraba” (Berbahagialah orang-orang yang terasing.) Siapakah orang-orang yang terasing itu? Menurut sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mereka itu adalah orang-orang yang berbuat kebaikan di tengah kerusakan manusia.

    ReplyDelete